Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menjadi salah satu percontohan ICT Classroom pada tahun 2011 menerima kunjungan Korea Education and Research Information Services (KERIS). Pada tanggal 23 Oktober 2018, KERIS melakukan feasibility study berupa pertemuan ke Pusdiklat Pegawai Kemendikbud. Kunjungan tersebut dalam rangka menindaklanjuti usulan kerja sama dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan melalui KERIS yaitu “Innovative ICT – Integrated Classroom Project” dimana Indonesia pernah menjadi salah satu negara yang terlibat dalam proyek tersebut pada tahun 2011.
Kerja sama “Innovative ICT – Integrated Classroom Project” ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan setiap negara dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang akan mendorong penggunaan otomatis oleh robot, hingga berdampak pada penyesuaian sistem pendidikan dari sistem konvensional pedagogi beralih ke pembelajaran dan pengajaran yang terintegrasi dengan ICT sebagai bagian dari keahlian abad 21. Tujuan dari proyek ini yaitu untuk memberikan peningkatan akses di lingkungan pendidikan terutama dalam dunia digital, meningkatkan kompetensi guru, serta memperkuat literasi digital bagi para siswa dan meningkatkan hasil pembelajaran (learning outcome). Masa pelaksanaan kerjasama tersebut rencana akan diawali tahun 2018 dengan durasi selama 4 tahun dilanjutkan tahun ke-5 dengan Monitoring dan Evaluasi, dan tahun ke-6 dan ke-7 untuk tindak lanjut proyek yang telah berakhir.
Bertempat di Ruang Sidang 1 Gedung Pancasila, Kepala Pusdiklat Pegawai Kemendikbud Dra. Garti Sri Utami, M.Ed. menyambut hangat para tamu diantaranya ada Cho Jae won dan Kwon Tae Hun dari KERIS, Park Jae Hyan dari Ministry of Education, serta Song Doo Jin dari Daegu Chatolic University. Pada pertemuan tersebut dihadiri pula para pejabat struktural serta perwakilan dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kemendikbud. Selain berdiskusi sambil menikmati kudapan yang disediakan, para tamu turut diajak melihat ruang kelas inovasi ICT.
