Pelatihan Pembuatan Eko Enzim “Sampahku Tanggung Jawabku, Sampahmu Tanggung Jawabmu”

Sawangan, Pusdiklat-– Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek bekerja sama dengan Yayasan Duta Indonesia Maju mengadakan pelatihan internal untuk PNS dan PPNPM di lingkungan Pusdiklat Pegawai Jum’at 18 Maret 2022 dengan tema Pembuatan Eko Enzim “Sampahku Tanggung Jawabku, Sampahmu Tanggung Jawabmu”. Hadir sebagai narasumber pelatihan adalah Surijaty Aminan praktisi Eko Enzim. Acara dibuka oleh Kapusdiklat Pegawai Amurwani Dwi Lestariningsih dan dihadiri oleh 50 peserta.

“Kita akan mendapatkan ilmu baru mengenai pembuatan Eko Enzim dari narasumber. Kita membuang sampah tanpa berpikir bahwa ternyata sampah-sampah ini dapat bermanfaat menjadi eko enzim. Ilmu baru ini dapat dipraktekkan di rumah dan bisa menjadi pendapatan baru buat bapak ibu. Yang terpenting kita ikut merawat bumi yang semakin tua. Saat kecil kita bisa prediksi kapan musim hujan tiba dan berhenti, tetapi saat ini sudah kurang bisa diprediksi banyak sekali anomali yang terjadi. Perubahan tersebut salah satunya karena ulah manusia. Oleh karena itu kita harus merawat kehidupan bumi untuk kelangsungan hidup anak cucu kita, ungkap Amurwani”.

 

“Membuat Eko Enzim tidak membutuhkan dana besar, sangat murah. Hasil yang didapat bisa dipakai dari kita bangun tidur sampai kita tidur kembali. Eko Enzim bisa dipakai untuk pengganti pasta gigi, jadi sabun, jadi pembersih ruang seperti disinfektan”, tutur Suriyati. Eko Enzim adalah cairan organik hasil fermentasi dari gula yang ditambah dengan sisa buah atau sayur (kulit) ditambah dengan air. Kulit buah yang digunakan seperti kulit jambu, kentang, labu siam, apel dll. “Jangan menggunakan buah yang berkulit keras seperti manggis atau duren serta buah berlemak seperti kulit alpukat dan kelapa. Untuk gula sebaiknya menggunakan molase tetapi untuk mudahnya dapat menggunakan gula merah yang umum. Gula merah yang dicampur akan cair secara merata selama 3-5 hari dan berbau wangi. Pakai wadah yang tertutup rapat dan diamkan selama 90-100 hari di tempat yang teduh di dalam rumah”, jelas Suriyati.

Manfaat Eko Enzime adalah membunuh bakteri serta kuman,  membersihkan peptisida dari sayuran, mengobati luka, mengobati gatal pada kulit, menjernihkan air, detoks tubuh dan lainnya.

Salah satu peserta Maghdalena Hartati mengajukan pertanyaan mengenai kondisi kulit buah yang digunakan apakah harus dibersihkan dahulu atau apa adanya. Jika tidak terlalu kotor tidak perlu dicuci dahulu, karena kulit buah ada mikroba yang justru bermanfaat. “Jika ingin dicuci sekedarnya saja karena pastinya sampah buahnya sangat banyak”, jawab Suriyati.

Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi Pusdiklat Pegawai mengingat dalam kesehariannya Pusdiklat Pegawai menghasilkan banyak sekali sampah organik dari kegiatan dapur untuk konsumsi makanan peserta pelatihan di kampus Pusdiklat. Dengan pelatihan ini maka sampah organik yang ada bisa diolah dan menjadi bahan yang lebih bermanfaat lagi untuk lingkungan. Eko Enzim dapat dipakai untuk  sabun, pengganti pasta gigi, obat kumur, disinfektan dan pewangi ruangan, dll. (SLM)