Pembukaan Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik, Perekat Kebangsaan Berbasis Sosio Kultural dan Personal Empowerment and Taking Initiative

Sawangan, Pusdiklat— Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Prof. Ainun Na’im Ph.D resmi membuka Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik angkatan 1 s.d 4, Pelatihan Perekat Kebangsaan berbasis Sosiokultural angkatan 2 serta Pelatihan Personal Empowerment and Taking Initiative, Senin 30 November 2020 secara blended. Para peserta yang berasal dari 3 pelatihan tersebut berjumlah 150 orang hadir secara fisik di kampus Pusdiklat Pegawai, Sawangan, Depok sedangkan Sekjen Kemendikbud hadir secara daring dengan didampingi oleh Kepala Biro Ortala, Kepala Biro Perencanaan dan Kepala Biro Umum dan PBJJ Kemendikbud.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud  dalam laporannya menyampaikan Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik  bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM Kemendikbud dalam mengubah cara pandang terhadap permasalahan pelayanan publik dan mengubah cara pikir dalam penyelesaiannya, serta mengubah cara kerja untuk mempercepat terwujudnya aparatur yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Pelaksanaan Pelatihan Perekat Kebangsaan berbasis Sosiokultural diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para ASN tentang pluralisme yang ada di dalam suku-suku bangsa Indonesia. Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu memahami tentang sistem nilai yang berbeda-beda. Dengan adanya pemahaman ini maka toleransi dan kerjasama yang baik antar ASN yang berbeda-beda suku, agama, dan bangsanya dapat ditingkatkan. Sehingga, peran ASN sebagai perekat dan pemersatu suku bangsa benar-benar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan dampak positif dalam praktik kinerjanya. Sedangkan Pelatihan Personal Empowerment and Taking Initiative atau Pengembangan Pribadi dan Inisiatif diselenggarakan berdasarkan rekomendasi hasil Asesmen Potensi Pegawai Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Biro SDM Kemendikbud. Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu memenuhi kompetensi manajerialnya di dalam struktur organisasi yang baru dan menyelaraskan diri dengan Tata Nilai Budaya Kerja Kemendikbud, khususnya nilai Inisiatif.

Pelaksanaan masing-masing pelatihan akan berbeda dalam durasi pelatihan, untuk Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik serta Pelatihan Perekat Kebangsaan berbasis Sosiokultural akan berlangsung dari tanggal 30 November s.d 4 Desember 2020 sedangkan Pelatihan Personal Empowerment dan Taking Initiative akan berlangsung dari 30 November s.d 2 Desember 2020. Para peserta berasal dari berbagai satuan kerja atau satker yang ada di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan detil jumlah peserta antara lain 120 orang untuk peserta Pelatihan Revolusi Mental, 30 orang peserta Pelatihan Perekat Kebangsaan dan 30 orang untuk Pelatihan Personal Empowerment and Taking Initiative.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud dalam arahannya mengatakan bahwa Pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan sebuah keniscayaan yang harus terus dilakukan secara berkelanjutan oleh seluruh SDM Kemendikbud dalam berbagai moda dan bentuk, yang satu diantaranya melalui pelatihan. Pengembangan kompetensi ASN juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara yang mewajibkan seluruh ASN, termasuk ASN di Lingkungan Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan, memiliki kompetensi Teknis, Manajerial, dan Sosial Kultural.

Pelatihan ini dilaksanakan secara klasikal yaitu tatap muka langsung secara fisik dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Penggunaan ruang kelas outdoor juga dilakukan untuk mendukung protokol pencegahan Covid 19 dimana tidak diperkenankan berada di dalam ruangan yang asama secara terus menerus selama 30 menit setiap sessi kelas. (SLM)