Visitasi Daring Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional II: Beijing University of Chemical Technology dan Jiangsu Vocational of Architecture Technology, Cina

 Sawangan, Pusdiklat–Setelah mengikuti visitasi dalam negeri dengan beberapa pemerintah daerah seperti dengan Pemda Banyuwangi, Pemprov Jawa Tengah dan lainnya para peserta PKN II tahun 2020 berkesempatan melaksanakan visitasi daring dengan instusi luar negeri yaitu Beijing University of Chemical Technology dan Jiangsu Vocational Institute of Architectural Technology pada Kamis 3 September 2020. Hadir sebagai narasumber adalah Professor Shin Side dari Jiangsu Vocational Institute of Architectural Technology dan Jianya Zhao (Julia) Asssociate Proffesor pada Beijing University of Chemical Technology. Acara visitasi secara resmi diawali dengan sambutan dari Wakil Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia, Dino R Kusnandi. Sebagai pemandu dari kedutaan RI di China adalah Atase Pendidikan RI, Yaya Sutarya dan sebagai moderator dari Pusdiklat  Pegawai Kemendikbud adalah Sitti Lestari Martika.

Dalam sambutannya Wakil Duta Besar Indonesia menyampaikan bahwa saat ini Cina adalah termasuk negara yang paling banyak melakukan kerjasama dan menanamkan modal di Indonesia. “Memahami kerjasama bilateral yang dijalin antara Cina dan Indonesia harus secara strategik dan juga komprehensif”, demikian ujar Dino.

Setelah sambutan dari Wakil Duta Besar para narasumber mempaparkan materinya diawali oleh Prof. Shen Side dengan topik Promote development through reform: To understand the policy to promote the quality and upgrading of vocational education. Dalam paparannya Prof Shen Side menjelaskan bagaimana perkembangan pendidikan kejuruan yang ada di Jiangsu dan bagaimana kerja sama yang telah dijalin dengan pemerintah Indonesia. Jiangsu Vocational Institute of Architectural Technology adalah salah satu perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan pemerintah Indonesia karena telah banyak mahasiswa Indonesia yang telah menuntut ilmu di sekolah ini. Narasumber kedua Julia menjelaskan berbagai sub topik antara lain mengenai pendidikan vokasi di China dan bagaimana kerja sama yang telah dilakukan antara BUTC dengan pemerintah Indonesia dalam hal pendidikan tinggi untuk mahasiswa Indonesia.

Visitasi PKN II tahun ini menjadi tantangan tersendiri baik untuk peserta ataupun penyelenggara yaitu Pusdiklat Pegawai karena dilakukan secara daring dan membutuhkan beberapa proses penyesuaian diantaranya adalah bahasa yang bukan hanya menggunakan bahasa Inggris tetapi juga menggunakan bahasa Mandarin.

Visitasi PKN II dengan institusi China ini merupakan salah satu visitasi yang dilakukan oleh para peserta untuk institusi luar negeri. Institusi luar negeri lain yang dijadikan lokus visitasi adalah Malaysia. (SLM)