Visitasi Kepemimpinan Tingkat II tahun 2020 Bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Sawangan, Pusdiklat— Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (PKN II) yang telah dibuka resmi pada tanggal 27 Juli 2020 saat ini telah memasuki tahap Visitasi Kepemimpinan Nasional. Pada tanggal 2 September 2020 para peserta pelatihan melakukan visitasi virtual ke pemerintah daerah Jawa Tengah. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah dalam paparannya  mengemukakan hal-hal terkait pendidikan yang ada di Jawa Tengah bagaimana sistem pendidikan dituntut menyiapkan generasi muda menghadapi new work smart, demikian istilah yang digunakan Gubernur Jawa Tengah. “New Work Smart membutuhkan smart thinking, smarrt learning dan smart doing“, demikian ujar Ganjar.

Menanggapi fenomena pembelajaran daring yang marak saat ini akibat pandemi gubernur Ganjar mengatakan sangat menghargai usaha anak-anak yang tetap mencoba mencari signal agar tetap dapat melakukan pembelajaran daring. ” Anak-anak yang berusaha tersebut adalah anak-anak yang berusaha keras, tidak patah semangat dan tidak malas, dan itulah sesungguhnya yang dibutuhkan, daya juang agar anak-anak memilikinya”.

Gubernur Ganjar juga menyampaikan bagaimana pendidikan Jawa tengah harus melahirkan pemimpin-pemimpin yang memiliki milenial leadership, dalam bahasa beliau diakronimkan menjadi B.R.A.V.E. B adalah behaviour yaitu membiasakan hal-hal yang baik dalam diri sendiri, R adalah relationship bagaimana menjadi pendengar yang aktif dan harus memberikan feedback saat berkomunikasi dengan orang lain, A adalah attitude yaitu harus dapat dipercaya dan mempercayai orang lain, V adalah values artinya sikap yang saling menghargai orang lain dan terakhir adalah E yaitu environment bagaimana menciptakan lingkungan yang dapat menghapus birokrasi yang rumit, bertele-tele dan tidak efektif. B.R.A.V.E ini menjadi salah satu panduan bagaiaman menjadi seorang pemimpin di era milenial.

Pada masa pandemi COVID-19 ini visitasi dilakukan secara daring atau virtual, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana visitasi dilakukan langsung dengan berkunjung ke lokus atau daerah visitasi yang dituju.  (SLM)